Workaholic, Sayangi Jantunga Anda!

Anda seorang workaholic a.k.a ‘gila kerja’? Mulai saat ini harus benar-benar waspada. Ternyata kebiasaan yang dapat dikatakan buruk ini akan sangat berdampak negatif bagi kesehatan Anda, terutama jantung. Memang efek yang dirasakan tidak dalam jangka pendek, namun efek kedepannya nanti. Jadi sebaiknya, mulai sekarang ubahlah pola kerja Anda!

Normalnya jam kerja dalam setiap harinya adalah 7 hingga 8 jam, selama lima hari dalam seminggu. Sehingga memiliki waktu luang dua hari di akhir pekan untuk melepas lelah dari jibaku pekerjaan. Namun tidak sedikit orang yang tetap bekerja dengan menghabiskan waktu yang lebih lama. Tidak hanya tuntutan pekerjaan yang mengharuskan lembur, namun ada juga yang sengaja lembur untuk mendapatkan bonus tambahan atau meningkatkan jenjang karier.

Akan tetapi produktivitas tubuh kita terbatas, kita butuh beraktivitas, namun kita juga butuh beristirahat. Kita bukanlah robot yang tersistem untuk selalu bergerak. Dengan kemampuan daya tubuh yang terbatas itulah, banyak workaholic yang mengkonsumsi berbagai stimulan untuk tetap dapat melangsungkan aktivitasnya bekerja. Mulai dari kopi, camilan ringan, rokok, hingga minuman energi untuk menambah stamina dan semangat serta mengusir kantuk, stres, dan rasa jenuh yang datang di tengah-tengah kesibukan kerja.

Akibatnya dengan rutinitas yang terforsir inilah dapat mengakibatkan terganggunya sistem metabolisme tubuh. Tidak hanya kondisi badan yang lelah karena berkurangnya waktu istirahat, konsumsi makanan yang kurang sehat, stres, tekanan darah dan kadar gula dalam darah pun cenderung meningkat. Memang tidak berimbas pada jantung Anda secara langsung. Namun kombinasi berbagai gangguan kesehatan tersebut yang nantinya dapat membawa Anda langsung pada kondisi sakit jantung.

Karena itulah kerja lembur dapat dikatakan sebagai mata rantai utama dan pertama yang akan menggiring Anda pada serangan jantung yang dapat mengakibatkan kematian mendadak apabila tidak mengubah kebiasaan ini. Fakta ini dikuatkan pula oleh sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, yang menyatakan bahwa resiko terserang jantung dan stroke mencapai 80 % pada mereka yang sering melakukan kerja lembur (overtime).

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *