Penyakit Jantung yang Sering Dialami Para Lansia

Anda pasti akan merinding ketika mendengar nama penyakit mematikan yang satu ini: penyakit jantung.

Setiap orang berkemungkinan untuk terserang penyakit yang sangat berbahaya dan dihindari oleh banyak orang di seluruh dunia ini.

Banyak orang yang berasumsi bahwa penyakit jantung identik dengan para lanjut usia atau lansia.

Jawabannya, bisa iya bisa juga tidak karena ternyata banyak juga orang yang belum udzur namun sudah menderita penyakit paling berbahaya ini.

Artikel ini akan meembahas mengenai penyakit jantung pada lansia yang biasanya disebabkan oleh multifaktor. Misalnya saja, darah tinggi dan kolesterol yang menjadi faktor resiko penyakit jantung.

Hal inilah yang menyebabkan kompleksitas penyakit jantung pada para lansia karena memang penyebabnya bisa multifaktor.

Hasil penelitian di AS yang dilakukan pada tahun 2001 menemukan bahwa yang terbanyak ditemukan ialah penyakit jantung koroner sebanyak 13%, disusul oleh infark miokard akut 8%, kelainan pada katup jantung 4%, gagal jantung 2% dan penyakit jantung hipertensif sebanyak 1%.

Penyakit Jantung Koroner

Pada dasarnya, penyakit jantung koroner atau yang sering disebut orang dengan PJK merupakan manifestasi umum dari pembuluh darah yang mengalami pengerasan dan penebalan dinding. Keadaan tersebut kerap juga disebut dengan aterosklerosis. Selain itu, stenosis aortahipertrofi, kelainan arterikoronaria congenital dan kardiomiopati juga bisa menjadi pemicu terjadinya PJK ini.

PJK ialah penyakit yang memang paling sering ditemukan pada para lansia. Data yang diperoleh dariNational Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) di AS, menunjukkan bahwa orang dengan kelompok umur 65-74 tahun, pada laki-laki sebanyak 64% menderita penyakit jantung koroner dan 60% pada perempuan. Sedangkan untuk usia di atas 80 tahun, diperoleh hasil sebanyak 27% pada pria dan 17% pada perempuan yang menderita PJK ini.

Ada sekitar 3 macam yang menjadi faktor resiko penyakit jantung koroner:

  • Hal yang mustahil dihindari: jenis kelamin, usia, dan faktor keturunan.
  • Hal yang sukar dihindari: masalah kepribadian dan emosional.
  • Komplikasi penyakit lain: Diabetes melitus, obesitas, hipertensi, hiperkolesterol, dan merokok

Penyakit Gagal Jantung

Salah satu jenis penyakit jantung yang juga banyak ditakuti dan dihindari oleh banyak orang ialah gagal jantung. Gagal jantung sebenarnya merupakan sindrom dan bukan diagnosa penyakit. Berdasarkan penelitian, gagal jantung jarang terjadi pada usia dibawah 45 tahun namun kerap ditemukan pada lansia yang telah berumur antara 75-84 tahun. Makanya Anda yang sudah masuk kategori usia rentan gagal jantung harap waspada dan rutin memeriksa kondisi kesehatan.

Sindroma gagal jantung kongestif (Chronis Heart Failure atau CHF) memiliki prevalensi yang cukup tinggi pada lansia dengan prognosis yang buruk. Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup maka berimplikasi pada CHF yang juga meningkat.

CHF biasanya akan terjadi  ketika jantung tidak lagi kuat untuk memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Fungsi sitolik jantung ditentukan oleh empat determinan utama yakni preload ventrikel, afterload kearah ventrikel, frekuensi denyut jantung, dan juga kontraktilitas miokardium.

Ada beberapa perubahan yang bisa berpengaruh secara langsung pada kapasitas curah jantung dalam menghadapi beban yakni:

  • Pada usia lanjut, dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku karena adanya penambahan jaringan ikat kolagen pada adventisia arteri sedang dan besar. Akibatnya, tahanan pembuluh darah meningkat dan akhirnya memicu terjadinya hipertensi sistolik terisolasi.
  • Terjadi juga kekakuan pada jantung sehingga compliance jantung menjadi berkurang. Keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti hipertrofi miosit kompensatoris karena banyaknya sel yang mati atau apoptosis dan relaksasi miosit terlambat karena adanya gangguan pembebasan ion non-kalsium.
  • Adanya perubahan pada metabolisme energi pada mitokondria.

Kelainan Katup

Pada lansia sering didapati bising sistolik yang tidak memiliki arti klinis yang cukup berarti. Namun demikian harus berhati-hati untuk membedakan fisiologis dan patologisnya. Pada bising patologis menandai adanya kelainan pada katup yang berat. Keadaan ini apabila tidak ditangani secara tepat maka akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel dan pada akhirnya akan menyebabkan gagal jantung.

Stenosis katup aorta merupakan akibat degeneratif. Stenosis aorta akan berimplikasi pada pembesaran ventrikel kiri yang bisa juga terjadi tanpa adanya gejala yang berarti selama bertahun-tahun. Namun, lambat-laun akan terjadi kerusakan ventrikel permanen yang akhirnya menyebabkan komplikasi-koplikasi seperti artimia ventrikel, heart block dan lainnya.

Hipertensi dan Penyakit Jantung Hipertensif

Prevalensi hipertensi pada orang yang sudah lansia sebesar 30-65%. Sebagaimana timbul pada penyakit degeneratif lansia lainnya, hipertensi kerap tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, hipertensi pada lansia menjadi penting untuk diketahui karena patogenesis, dimana penatalaksanaan dan perjalanan penyakitnya tidak seluruhnya sama dengan hipertensi yang biasanya terjadi pada usia muda. Pada lansia, diagnosa yang harus dilakukan mestinya lebih mengarah pada hipertensi dan komplikasinya karena sangat erat kaitannya dengan penatalaksanaan keseluruhan.

Itulah beberapa jenis penyakit jantung yang biasanya terjadi pada para lanjut usia yang harus diwaspadai. Penyakit jantung koroner, gagal jantung, kelainan pada katup jantung, dan juga hipertensi yang merupakan bagian dari jenis penyakit jantung yang kerap dialami oleh para lansia sejatinya bisa dihindari jika sejak muda menerapkan pola hidup sehat: berolahraga rutin, memeriksa kondisi kesehatan secara berkala, mengonsumsi makanan sehat, dan pemikiran yang optimis serta positif.

Sumber: http://www.deherba.com/ketahuilah-penyakit-jantung-yang-sering-dialami-para-lansia.html

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner, Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *