OSA, Gangguan Tidur Penyebab Serangan Jantung!

Tidur merupakan waktu untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Namun, waktu istirahat ini tak luput dari gangguan seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA). Gangguan tidur ini disebabkan tertutupnya saluran napas sampai tidk ada udara yang dapat mencapai paru-paru. Kondisi ini membuat orang terbangun dari tidur, bahkan ada juga yang tidak bisa tidur akibat sesak napas.

Menurut studi yang dilakukan di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat. Gangguan ini juga bisa menjadi pencetus cedera miokard subklinis yang merupakan tanda awal kerusakan jantung.

Kesimpulan ini diambil setelah menganalisis 1.645 peserta. Dimana semua peserta tidak memiliki penyakit jantung atau gagal jantung. Peserta menjalani tes polisomnografi, yakni tes yang memonitor pola tidur seseorang. Selain itu, sampel darah peserta juga diambil untuk ditindaklanjuti sampai 21 tahun 4 bulan kemudian. Selama rentang waktu tersebut, tercatat 122 peserta mengalami gagal jantung, 212 pasien mengidap jantung koroner, dan 222 kasus kematian.

Para peneliti menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner maupun gagal jantung bisa diprediksi dengan protein yang ditemukan dalam otot jantung, yakni Troponin T (hs – TnT).

Untuk mengendalikan efek buruk ini, Amil M. Shah dari Brigham and Women’s Hospital menyarankan pasien untuk terus memantau kadar hs-TnT dalam tubuhnya. Peneliti menyarankan untuk melakukan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dalam mengatasi maslah ini. Dalam terapi ini, penderita akan menggunakan masker hidung yang terhubung ke mesin generator aliran udara. Dari mesin generator, udara dipompa melalui hidung atau mulut untuk memastikan bahwa saluran napas selalu terbuka sepanjang malam

 Sumber: life.viva.co.id

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *