Gejala Penyakit Jantung Koroner pada Wanita
Di negara maju Penyakit Jantung Koroner merupakan penyebab kematian nomor satu pada populasi pria maupun wanita. Akan tetapi dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit jantung koroner, wanita mendapatkan perlakuan yang kurang seimbang, Hal ini mungkin disebabkan selama ini penyakit jantung koroner dianggap penyakit yang penting hanya untuk kaum pria.
Dalam pengobatan Penyakit Jantung Koroner pada wanita, ataupun dalam pencegahannya, para dokter menggunakan ukuran yang digunakan pada pria, karena semua pengobatan yang dilakukan pada wanita berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pria, padahal wanita mempunyai keunikan yang sangat berbeda dengan pria dalam kaitannya dengan Penyakit Jantung Koroner.
Akhir-akhir ini telah banyak dibuktikan, bahwa serangan jantung koroner pada wanita berbeda dengan yang terjadi pada pria, demikian pula respon terhadap pengobatan. Dari segi komplikasi, wanitu akan mengalami komplikasi yang lebih serius dibandaing dengan pria. Serangan jantung. koroner pada wanita diternukan pada usia yang lebih tua daripada pria, mempunyai prognosis yang lebih serius, serta mempunyai kemungkinan mortalitas yang lebih tinggi.
Sampai saat ini belum diketahui pasti mengapa serangan jantung pada wanita mempunyai dampak yang lebih berat dibandingkan bila terjadi pada pria. Beberapa laporan dari para ahli mengatakan bahwa kemungkinan besar oleh karena faktor umur, dimana wanita mendapat serangan jantung pada usia lebih tua, ada juga yang mengatakan oleh karena tidak khasnya gejala penyakit jantung koroner yang dideritanya sehingga wanita tidak menyadari secara dini. Ahli lain juga mengemukakan bahwa kemungkinan karena lambatnya dalam mendiagnosis wanita pada saat mendapat serangan jantung, dan pendapat lain berkaitan dengan cara pengobatan maupun pencegahan tidak terlalu pas untuk wanita.
Pada saat terjadi serangan jantung, wanita tidak begitu yakin bahwa itu adalah tanda dari serangan jantung, dan pada saat di ruang emergency akan mendapatkan pelayanan yang lebih lambat karena wanita tidak dapat menjelaskan gejala klinisnya dengan tepat, dan dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan ulang untuk mencari tanda-tanda yang khas.
Gejala klinis PJK pada wanita:
a. Angina (Sakit dada yang tidak khas)
b. Breathlessness (Nafas terasa berat atau terasa sebagai gangguan nafas)
c. Clammy perspiration (Keringat dingin)
d. Dizziness (Sakit kepala)
e. Edema
f. Fluttering (Berdebar)
g. Gastric Upset (nausea) Mual mual
h. Heavy Fullness (Sakit dada seperti tertindih barang berat).
Serangan Jantung pada wanita menimbulkan komplikasi yang lebih berat dari pada pria.Faktor risiko yang penting adalah diabetes, merokok dan riwayat keluarga. Perlu disosialisasikan bahwa gejala PJK pada wanita tidak sama dengan yang terjadi pada pria, dan perlu diketahui gejala pramenopause menyerupai gejala penyakit jantung. Perlu disosialisasikan bahwa pramenopause merupakan masa yang penting untuk diperhatikan agar dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi. Perbaikan pola hidup termasuk pola makan, Food suplemen yang tepat, olahraga yang teratur yang dilakukan sedini mungkin sebelum umur 40 tahun sangat bermanfaat dalam mencegah serangan jantung pada wanita.(Dr. dr. Fadilah Supari, SpJP)
This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner, Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *