Kontak Kami
Terapijantungkoroner.com – Bahan kimia yang biasa digunakan untuk produk seperti; lipstik, sabun wajah, dan pasta gigi, menurut para ilmuwan, ternyata dapat menyebabkan masalah pada jantung dan otot.
Bahan kimia yang dimaksud adalah triklosan, yang banyak terkandung di dalam produk rumah tangga, ternyata dapat menghalangi sinyal yang diberikan oleh otak kepada otot dan jantung.
Dalam percobaan terhadap beberapa ekor tikus, para ilmuwan menemukan tikus yang terpapar bahan kimia tersebut mengalami fungsi jantung yang berkurang hingga 25 persen.
Para ilmuwan lalu mengingatkan bahwa besar kemungkinan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Namun para pembuat kebijakan dan para ahli meyakinkan bahwa kadar triklosan yang terkandung di dalam produk-produk rumah tangga itu tergolong aman. Sementara dosis yang diberikan kepada para tikus jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kadar yang mungkin akan terpapar pada manusia.
Di bawah peraturan EU, kadar triklosan yang digunakan sebagai konsentrat hanya boleh digunakan hingga 0,3 perseb pada pasta gigi dan kosmetik.
Meskipun penelitian sebelumnya pernah menyimpulkan bahwa triklosan kemungkinan terkait dengan masalah pada kelenjar tiroid dan kesuburan, baru kali ini efek triklosan diujikan pada otot.
Para ilmuwan berpendapat bahwa bahan kimia yang sering digunakan untuk mencegah infeksi bakteri di rumah sakit ini, dapat dengan cepat diserap tubuh tanpa menimbulkan efek yang membahayakan.
Namun, para peneliti dari University of California mengatakan bahwa bahan kimia ini kemungkinan aktif dan dikirim ke organ-organ tubuh sehingga bisa menimbulkan kerusakan organ.
Profesor Isaac Pessah, yang memimpin penelitian itu, mengatakan bahwa penemuan tersebut memberikan bukti nyata akan kepedulian kesehatan manusia dan lingkungan.
Sementara itu, Dr Chris Flower, dari Asosiasi Kosmetik, Perlengkapan Mandi dan Wewangian, mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan triklosan yang aman.
“Pada penelitian, triklosan yang digunakan dosisnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dosis yang terdapat pada produk kosmetik,” ujar Flower.
Sumber: antaranews.com
