Awas, Kerja Shift Malam Picu Sakit Jantung!

Terapijantungkoroner.com –  Penyakit jantung ternyata tak hanya dikaitkan dengan stres akibat tekanan pekerjaan saja. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa bekerja dengan shift malam berisiko meningkatkan serangan jantung dan stroke.

Peningkatan semua penyebab kematian dengan shift kerja belum sepenuhnya terbukti. Meski begitu, Anda juga perlu waspada supaya risiko terkena penyakit jantung bisa ditekan. Cara paling baik untuk menekan risiko serangan jantung dan stroke yang disebabkan oleh kerja shift adalah dengan menjaga faktor risiko yang biasa seperti kolesterol, berat tekanan, darah, dan diabetes yang selalu dalam kontrol.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 17.000 orang menderita beberapa jenis maslah kardiovaskular dan lebih dari 6.500 orang mengalami serngan jantung. Sementara sekitar 1.900 orang mengalami stroke.

Menurut para peneliti bila dibandingkan dengan non pekerja shift, pekerja shift hampir 25 persen mengalami masalah kardiovaskuler, 23% peningkatan risiko serangan jantung dan 5% peningkatan risiko stroke. Sementara itu 41 persen pekerja shift malam memiliki risiko tertinggi dari masalah jantung koroner.

Di Kanada, misalnya, di 2008-2009 hampir 33% pekerja adalah pekerja shift. Secara keseluruhan, selama waktu itu, 7 persen mengalami serangan jantung, 7 persen koroner dan hampir 2 persen mengalami stroke.

Risiko kardivaskuler juga mengalami peningkatan sebanyak 15 juta orang di Amerika yang memiliki jadwal kerja tidak teratur dan bekerja penuh waktu pada shift malam. Temuan ini mungkin memiliki implikasi mengenai pentingnya kesehatan masyarakat.

Para peneliti menyarankan agar seseorang yang memiliki jadwal kerja seperti ini harus mengerti peningkatan risiko terjadinya kardiovaskular dan stroke dan melakukan tindakan proaktif guna meningkatkan kesehatan jantung.

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *