Wanita Depresi Beresiko Lebih Besar Beresiko Serangan Jantung (bag. 2)

Dalam penelitian yang mengaitkan antara stres dengan penyakit jantung, para pasien diberikan kuesioner untuk mengevaluasi gejala depresi mereka sebelum prosedur. Sedangkan dua dari para peneliti memeriksa hasil kateterisasi dan mencatat penyakit arteri koroner. Jika ada diperiksa pula seberapa parahpenyakit yang dialami.

Tim penelitian Dr. Amit Shah telah mengikuti perkembangan kesehatan para pasien selama tiga tahun dengan melakukan wawancara, baik melalui telepon atau pun data rumah sakit. Sebagian besar pasien berumur awal 60-an, dan sepertiganya adalah wanita. Hampir 30 % pasien wanita berusia 55 tahun atau lebih muda memiliki depresi yang berat jika dilihat berdasarkan kuesioner dibanding pasien pria yang berjumlah 9 %. Menurut Dr. Amit, wanita memiliki respon pada stres itu sendiri yang mungkin lebih bersifat penyakit. Dalam kehidupan sehari-harinya, wanita mengatasi depresi mereka dengan cara yang reaktif. Pernyataan ini pun dibenarkan oleh Dr. Nanette Wenger, seorang ahli jantung dari University Emory USA. Dr. Nanette memaparkan depresi adalah hal umum yang terjadi pada wanita yang masih muda, sehingga masalah jantung pada mereka yang memiliki depresi cenderung lebih berat daripada orang normal. Penyebabnya dapat dimungkinkan karena faktor genetika, gaya hidup yang tidak sehat yang datang bersamaan dengan depresi seperti merokok, serta jarang berolahraga.

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *