Penyakit Jantung dan Polusi Udara

Telah banyak sekali dampak negatif yang disebabkan oleh polusi udara. Disamping pengaruhnya ke lingkungan berupa rusaknya kualitas udara dan juga lapisan ozon pelindung bumi. Polusi udara juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Sayangnya, berbagai polutan udara yang berasal dari industri, transportasi dan bahkan dari hal hal kecil seperti asap pembakaran sangat mudah didapatkan oleh manusia. Hal ini membuat manusia rentan mendapatkan gangguan pada kesehatannya, khususnya yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Namun, banyak yang tidak menyangka jika ternyata resiko akan adanya polusi udara juga terjadi pada salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia, yakni jantung. Ya, polusi udara ternyata juga menjadi salah satu penyebab penyakit jantung.

Resiko ini biasanya didapat oleh orang-orang yang sering  menghirup polutan udara dalam jangka waktu yang lama. Hal ini membuat orang yang terbiasa menghadapi kemacetan memiliki resiko mendapatkan serangan jantung dengan cuku besar. Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal menuturkan bahwa paparan partikel polutan dan nitrogen oksida, yang berasal dari gas buang kendaraan ternyata membahayakan penyakit jantung, walau resikonya hanya 1,3 persen, namun jika manusia menghirupnya dalam waktu yang lama, maka terdapat resiko mendapatkan serangan jantung sekitar enam jam setelah manusia tersebut menghirup polutan tersebut.

Seorang pakar kesehatan dari British Heart Foundation juga menjelaskan bahwa polusi udara dapat mengentalkan darah sehingga darah tersebut lebih mudah tersumbat sehingga serangan jantung dapat terjadi sewaktu-waktu. Melihat resiko ini, ada baiknya kita harus lebih berhati-hati dengan polusi udara. Penggunaan masker dapat dilakukan jika di tempat-tempat yang diperkirakan penuh dengan polusi udara. Bahkan, bagi penderita sakit jantung, ada baiknya mulai menghindari kondisi luar ruangan yang penuh dengan polusi udara dalam jangka waktu yang lama.

Sumber: http://palembang.tribunnews.com

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *