Kontak Kami
2. Bermusuhan dan Depresi
Mengalami stres yang berkepanjangan atau sering, bermusuhan dengan teman, serta depresi ternyata dapat mengancam kesehatan jantung. Dengan tingkat emosi yang tidak menentu setiap harinya dapat mempengaruhi performa jantung. Emosi adalah bentuk internalisasi stres yang dapat membahayakan jantung. Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan hal ini telah menunjukkan bahwa dengan melakukan hal yang sebaliknya, yaitu sering bercanda dan tertawa merupakan salah satu bentuk dukungan sosial yang dapat membantu mengurangi stres. Karena itulah saat memiliki suatu masalah sangat disarankan untuk berbagi kepada sahabat, teman dekat, atau pun keluarga.
3. Mengabaikan Dengkuran
Banyak yang menyatakan bahwa dengkuran saat tidur merupakan salah satu indikasi bahwa tubuh terlalu lelah. Namun gangguan tidur ini ternyata bisa menjadi pertanda serius, seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA). Gangguan ini ditandai dengan terganggunya pernapasan saat tidur yang mengakibatkan tekanan darah akan naik. Orang yang memiliki gangguan OSA memiliki potensi empat kali lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular. OSA lebih rentan pada orang yang gemuk, namun juga dapat menyerang orang yang bertubuh langsing. Apabila anda mendengkur saat tidur, dan bangun dalam keadaan lelah, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut ke dokter.
4. Abaikan Kesehatan Gigi
Ternyata terdapat hubungan yang kuat antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Apabila tidak membersihkan gigi hingga menjadi lengket dapat mengakibatkan bakteri sarat plak kerap tumbuh. Hal ini akan menyebabkan penyakit gusi yang memicu peradangan dalam tubuh. Menurut dr. Sharad peradangan berarti mempromosikan semua aspek aterosklerosis. Solusi yang dapat dilakukan untuk menangani hal ini adalah mengobati penyakit gusi yang bisa meningkatkan fungsi pembuluh darah.
