Kontak Kami
2. Jarang Mengkonsumsi Buah dan Sayur
Buah dan sayuran mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh. Dalam sehari apabila kurang dari 1,5 porsi buah dan sayur maka dapat berakibat dengan meningkatkan resiko penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of national Cancer Institute menemukan bahwa semakin tinggi asupan harian rata-rata buah dan sayur, maka semakin rendah kemungkinan seseorang memiliki potensi resiko penyakit kardiovaskular. Dalam hal ini semakin tinggi asupan buah dan sayur yang disebutkan adalah rata-rata delapan porsi atau lebih dalam sehari. Tidak hanya penyakit jantung, namun kebiasaan diet sehat juga dapat mengurangi potensi resiko penyakit stroke. Beberapa pilihan sayuran antara lain selada, bayam, sawi, brokoli, kembangh kol, kol, bok choy, dan kale (daun kol). Sedangkan buah-buahan dapat dipilih jeruk dan lemon.
3. Tidak Rutin Melakukan Flossing
Flossing adalah penggunaan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan dan plak yang ada diantara gigi. Mungkin Anda menganggap bahwa dengan menyikat gigi saja sudah membersihkan kotoran serta membunuh kuman dan bakteri. Namun dengan melakukan flossing sisa-sisa makanan yang terdapat diantara sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai dengan sikat gigi dapat dibersihkan dengan sempurna.
Meski hal tersebut hanya berkaitan dengan gigi, namun jarang melakukan flossing dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan penumpukkan bakteri di gusi yang berujung pada penyakit gusi dan peradangan di seluruh tubuh termasuk jantung. Diungkapkan oleh dokter gigi dari Helm |Nejad | Stanley- Dentistry, California, bahwa bakteri yang menumpuk dan tidak terjangkau oleh sikat gigi dapat menyebabkan peradangan yang akhirnya mengakibatkan komplikasi seperti penyempitan arteri. Penyempitan inilah yang berkontribusi pada serangan jantung.
Sumber: health.detik.com
