Jenis Olahraga untuk Cegah Sakit Jantung

Terapijantungkoroner.com – Obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan munculnya penyakit jantung dalam tubuh seseorang. Pada dasarnya banyak jalan yang bisa ditempuh untuk mencegah hadirnya penyakit jantung yang lihai menggerogoti daya tahan tubuh, salah satunya adalah dengan melakukan olahraga secara teratur. Teratur disini tidak harus setiap hari karena olahraga dapat dilakukan 2 atau 3 hari sekali disesuaikan dengan waktu luang masing-masing individu. Akan tetapi memang akan lebih baik jika kegiatan berolahraga ini dilakukan tiap hari.

Dengan teratur melakukan olahraga, kondisi denyut jantung dapat bekerja lebih efisien. hal ini sangat menguntungkan kerja jantung karena dengan rutin berolahraga jantung tidak akan bekerja sekeras apabila seseorang jarang melakukan olahraga.

Sebuah riset terbaru menyatakan bahwa jenis olahraga ideal untuk menurunkan risiko penyakit jantung pada penderita obesitas adalah kolaborasi antara latihan aerobik dengan latihan beban. Seseorang yang hanya menjalankan latihan aerobik memang akan mendapatkan penurunan berat badan dan ukuran lingkar pinggang, sementara itu jika hanya melakukan latihan beban manfaat kesehatan jangka panjang yang diperoleh lebih sedikit.

Dr. Timothy Church memperkuat hasil riset terbaru tersebut dengan menyatakan pendapat bahwa latihan aerobik yang dikombinasikan dengan latihan ketahanan adalah jenis olahraga paling optimal bagi para penderita obesitas.

Dalam sebuah riset yang melibatkan 196 responden penderita obesitas dan bergaya hidup jarang gerak, para responden yang ada dibagi ke dalam tiga kategori jenis program olahraga.

Kelompok pertama menjalankan olahraga latihan beban sebanyak tiga kali selama satu minggu. Para responden ini memanfaatkan 8 alat latihan engan tujuan menurunkan otot-otot tubuh bagian bawah dan atas.

Pada kelompok kedua, para responden menjalankan latihan aerobik dengan durasi selama 2 jam pada tiap minggu. Sementara untuk kelompok ketiga, para responden menjalankan kombinasi dari kedua jenis latihan yang dilakukan oleh para responden kelompok pertama dan kelompok kedua.

Selama delapan bulan proses berjalannya program, ± seperempat dari responden yang mengikuti program tersebut menyatakan berhenti di tengah jalan sementara sebagian yang lain tidak mampu melengkapi data sebelum dan setelah pelaksanaan program olahraga yang dianjurkan.

Hasil riset tersebut menyebutkan bahwa para responden yang melakukan latihan beban serta mampu menyelesaikan program latihan tidak mengalami penurunan risiko sakit jantung dan diabetes dan para responden yang menjalankan latihan aerobik mengalami penurunan ukuran lingkar pinggang sebanyak 0,5 inci dan penurunan berat badan dengan kisaran 1,3 kg, sedangkan para responden yang menjalankan kedua latihan tersebut mengalami penurunan lingkar pinggang sebanyak 1 inci serta penurunan berat badan sebanyak 1,8 kg.

Dari kelompok yang ketiga ini juga tampak adanya penurunan skor sindrom metabolik dan diastolik tekanan darah yang mendiskripsikan risiko terhadap munculnya penyakit jantung dan diabetes.

Walaupun demikian, olahraga aerobik tanpa kombinasi latihan beban tetap dipandang baik mengingat analisis statistik tidak menunjukkan adanya kelebihan antara kombinasi latihan aerobik dan beban jika dibanding dengan latihan aerobik saja.

Sumber: health.kompas.com

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner, Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *