Holter EKG Untuk Pemeriksaan Gangguan Irama Jantung (bag. 1)

Dokter spesialis jantung biasanya akan menyuruh pasiennya untuk tetap melakukan pemeriksaan holter EKG meski tidak sedang dalam keluhan. Terlebih lagi jika pasien telah mengalami indikasi yang mengarah pada penyakit jantung. Misalnya, seorang pasien yang mengalami kardiomiopati hipertrofi, yaitu kelainan otot jantung yang ditandai dengan penebalan otot jantung. Penyakit ini dapat menimbulkan resiko aritmia yang dapat menyebakan pada kematian. Selain itu, apabila pasien memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami serangan jantung mendadak di usia muda yang biasanya disebabkan oleh gangguan irama jantung yang bersifat genetik, juga perlu melakukan pemeriksaan ini.

Pada pemeriksaan holter EKG yang membutuhkan waktu hingga lebih dari sehari, sangat disarankan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah dipasang holter EKG Anda tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasa, namun berhati-hati agar tidak sampai mematikan tombol alat atau tercabutnya kabel yang dapat berakibat pada terhentinya rekaman. Selain itu sangat disarankan pula untuk tidak melewati detektor logam saat menggunakan alat ini.

Catat semua jenis keluhan dan aktivitas saat mengunakan holter EKG. Keluhan ini dapat berupa jantung yang berdebar-debar, sesak, nyeri dada, dan pusing. Cantumkan pula waktu saat mengalami keluhan tersebut, karena dokter nantinya akan mencocokkan waktu saat terjadi keluhan dengan rekaman holter EKG.

Pemeriksaan menggunakan holter EKG tidak menimbulkan rasa sakit. Hanya saja bagi yang memiliki banyak tambut pada permukaan kulit akan tersa sakit ketika mencabut elektroda. Selain itu, tidak ada resiko terkena sengatan listrik. Pemerikasaan penunjang jantung ini pun cukup terjangkau.

Sumber: seputarjantung.com

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *