Kerja Lembur Dapat Memicu Penyakit Jantung

Jaman telah berubah dan semakin dinamis, tuntutan untuk mengikuti perubahan jaman ini pun menjadi semakin meningkat. Hal yang sama juga berlaku dalam dunia pekerjaan, persaingan dalam dunia bisnis yang semakin meningkat dan ketat membuat jam kerja pun terasa semakin singkat dan memaksa banyakj orang untuk bekerja melebihi durasi jam waktu normal, yakni delapan jam sehari. Dengan alasan menyelesaikan pekerjaan atau mengejar tenggat target yang telah direncanakan, banyak orang yang memaklumkan penambahan jam kerja yang sering disebut lembur ini. Toh, ada kompensasi yang biasanya muncul untuk jam lembur tersebut. Namun, ternyata banyak orang yang harusnya mulai untuk mengubah pola pikir yang menganggap ringan masalah lembur ini. Ada sebuah resiko yang cukup besar yang dikarenakan jam kerja yang panjang tersebut. Para ahli bahkan memperkirakan adanya resiko hingga 80 % untuk mendapatkan penyakit jantung bagi orang yang terbiasa lembur.

Para ahli kesehatan dapat mengemukakan pendapat ini dikarenakan adanya sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology yang mengungkapkan adanya resiko serangan jantung dan stroke pada karyawan yang sering bekerja lembur. Banyak karyawan yang melakukan lembur akan mengalami kombinasi dari stress, tekanan darah tinggi, hingga diet yang tidak sehat. Kombinasi inilah yang membuat karyawan-karyawan tersebut dapat memiliki resiko mendapatkan masalah jantung yang cukup besar.

Penelitian menunjukkan bahwa, penyebab penyakit jantung bagi karyawan yang lebur ini disebabkan karena jam kerja yang panjang. Hal ini akan mempengaruhi psikologis karyawan tersebut, khususnya dalam menambah stress. Disamping itu, karyawan yang lembur juga cenderung akan memiliki pola makan yang tidak sehat dan dengan waktu luang yang sangat terbatas, pergerakan aktifitas pun sangat kurang.

Melihat adanya resiko yang sangat besar ini, ada baiknya anda berpikir ulang untuk terus bekerja dalam kondisi jam kerja panjang seperti ini. Manajemen waktu yang lebih baik dan memperbanyak gerak aktifitas tubuh juga dapat membantu mengurangi resiko dari mendapatkan penyakit jantung.

Sumber: http://palembang.tribunnews.com

This entry was posted in Informasi Seputar Jantung Koroner. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *